BlackBerry, antara Hidup & Mati - CEO BlackBerry John Chen, mengungkapkan bahwa peluang perusahaan untuk tetap bertahan sekira 50 persen. Perkiraan itu disampaikan kepada The Financial Times. Artinya, akhir sepak terjang ponsel pintar tersebut sama besarnya dengan bertahan hidup.
John Chen masih yakin bahwa dirinya mampu membawa keluar BlackBerry dari keterpurukan. Ia memiliki strategi untuk membawa perusahaan menuju sukses.
Chen juga mengatakan, dirinya bertanggungjawab untuk membuat perusahaan yang berkantor pusat di Kanada ini kembali merebut keberhasilan produk seperti beberapa tahun lalu. Ia memprediksi, BlackBerry bisa mendapatkan keuntungan besar pada 2016.
Bos BlackBerry ini juga mengatakan, kesuksesan perusahaan lantaran penjualan pada handset terbaru, yakni BlackBerry Z3. Smartphone ini diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan dari sepinya minat pembeli.
Perlu diketahui, BlackBerry Z3 diberi kode nama 'Jakarta', yang merupakan nama ibu kota Indonesia. Rupanya, BlackBerry masih menaruh harapan besar dengan meluncurkan Z3 khusus untuk pasar Indonesia.
Berpartner dengan Foxconn, produsen handset ini yakin bisa mendapatkan jumlah peminat yang besar di Indonesia. Kabarnya, BlackBerry 'Jakarta' dijual seharga USD200 atau sekira Rp2,2 juta.
Chen juga mengungkap, rilisnya aplikasi di BlackBerry Messenger (BBM) di platform lain bisa membawa kesuksesan bagi perusahaan. "Ini benar-benar tentang menangkap gelombang pasar teknologi. Dan, jika kita sudah melakukannya dengan benar, kita bisa menjadi pemain dominan lagi," tutur Chen, seperti dilansir Pcpro, Rabu (5/3/2014).
Sumber
Title : BlackBerry, antara Hidup & Mati
Description : BlackBerry, antara Hidup & Mati - CEO BlackBerry John Chen, mengungkapkan bahwa peluang perusahaan untuk tetap bertahan sekira 50 p...