Seberapa Kuat Whatsapp di Indonesia - Secara global, aplikasi berkirim pesan WhatsApp memang populer, terutama setelah Facebook memutuskan membelinya dengan harga yang fantastis, US$19 miliar. Namun, dengan bermunculannya kompetitor dengan berbagai fitur, WhatsApp di Asia termasuk Indonesia mulai tergerus.
Reuters memberitakan, sejak diluncurkan tahun 2009, WhatsApp telah sukses memberikan cara baru berkirim pesan gratis, menggantikan SMS yang konvensional dan berbayar. Saat ini, pengguna aktifnya mencapai 450 juta di seluruh dunia.
Setiap harinya pada Januari lalu, pemakai WhatsApp mengirim 18 miliar pesan. Menurut konsultan IT India, Ovum, tahun lalu 27,4 triliun pesan dikirim dari WhatsApp, tahun ini diprediksi mencapai 69 triliun.
Namun, menurut data perusahaan pemantau aplikasi App Annie, WhatsApp hanya unggul di tiga dari 13 negara Asia saja, yaitu Hong Kong, India dan Singapura. Perusahaan riset pemasaran Jana mengatakan bahwa WhatsApp terbanyak digunakan di India, Kenya, Nigeria, Afrika Selatan, Brasil dan Meksiko.
"WhatsApp memang pemain tangguh di Asia, tapi beberapa tahun terakhir aplikasi ini menghadapi kompetisi kuat dari LINE dan WeChat," kata Neha Dharia, pengamat dari Ovum.
Kompetitor yang akan dihadapi Facebook dengan WhatsApp-nya adalah berbagai aplikasi pengirim pesan yang lebih inovatif. Contohnya adalah WeChat milik Tencent Holdings Ltd, dan LINE serta KakaoTalk yang tidak hanya menawarkan jasa pengiriman pesan, tapi juga permainan dan stiker.
WhatsApp Tergerus
Di Indonesia sendiri, WhatsApp mulai tersingkir ke posisi tiga aplikasi pesan paling banyak diunduh. Menurut Nielsen, Oktober tahun lalu yang paling banyak digunakan oleh pengguna ponsel Indonesia adalah Blackberry Messenger, apalagi setelah BBM bisa diakses di Android dan iPhone.
Aplikasi Viber yang dibeli perusahaan Jepang Rakuten Inc seharga US$900 juta paling banyak digunakan di Filipina, sementara LINE populer di Thailand. WhatsApp di Malaysia hanya di posisi dua.
Surver oleh perusahaan riset On Device Research akhir tahun lalu menunjukkan dua per tiga pengguna ponsel Indonesia mengunduh WhatsApp, tapi kurang dari setengahnya menggunakannya barang sekali seminggu.
Perusahaan China Tencent dengan WeChat-nya menganggap KakaoTalk dan LINE adalah kompetitor utama di Asia Tenggara ketimbang WhatsApp. Pasar di Asia sendiri sangat dinamis dengan tidak adanya aplikasi pengirim pesan yang mendominasi dan memonopoli.
Jerry Justianto, pengusaha jaringan radio di Jakarta kepada Reuters mengakui bahwa aplikasi WhatsApp yang menggunakan nomor telepon pengguna tidak cocok pada sifat pemakai ponsel Indonesia yang kerap berganti kartu SIM. "Beberapa teman saya beralih pada aplikasi pesan Telegram, yang bisa diaktivasi di berbagai ponsel dengan satu nomor," kata Jerry.
Fitur yang diberikan Telegram pada dasarnya sama persis dengan WhatsApp. Namun aplikasi ini gratis -WhatsApp berbayar di penggunaan tahun kedua- dan pesan dienskripsi dengan ketat. Di Spanyol, contohnya, aplikasi yang baru diluncurkan tahun lalu ini meroket menjadi nomor satu di Google Play Store.
Sumber
Title : Seberapa Kuat Whatsapp di Indonesia
Description : Seberapa Kuat Whatsapp di Indonesia - Secara global, aplikasi berkirim pesan WhatsApp memang populer, terutama setelah Facebook memu...